Monday, May 07, 2007

KOMENTAR TENTANG SEKOLAH SARIPUTRA
Jl. Hayam Wuruk No 125Jakarta Barat

Saya adalah alumni Sekolah Sariputra dari SD sampai SMP dalam hal ini saya ingin memberikan komentar tentang manajemen pendidikan yang begitu "buruk" dari sebuah sekolah sehingga menuju kehancuran, patut kita ambil hikmah dan pelajaran dari kejadian Sekolah Sariputra.
Sekolah Sariputra adalah sekolah yang sangat disegani dari jaman ibu saya bersekolah. sekarang usia ibu saya sudah 65 tahun.Beliau bersekolah di Sekolah Sariputra yang dahulu bernama "SHIN HOA ENGLISH SCHOOL" bahkan ayah dan ibu saya memiliki awal pertemuan yang indah disana.

Dahulu belum banyak sekolah swasta di Jakarta, bahkan alumni Sekolah Sariputra sudah banyak yang menjadi orang sukses diantaranya JO PRIASTANA salah satu petinggi Sekolah Tinggi Agama Buddha Nalanda, JUSMAN Kepala Sekolah Menengah Atas TRI RATNA, SUSI KURNIAWATI KOMALA Pengusaha dan sebagainya.

Saya ingin berbagi pengalaman yang saya dapati selama saya bersekolah di Sekolah Sariputra. Saat pertama kali bersekolah di Sekolah Sariputra kelas I SD masih teringat dengan jelas Saya datang sangat pagi-pagi sekali dan dengan semangat bersekolah yang tinggi, kemudian pertama kali memasuki kelas saya masih teringat banyaknya jumlah murid sekitar 40an dalam 1 kelas, saya duduk paling belakang dan guru saya adalah IBU SIOK.

Waktu terus berlalu sehingga saya remaja memasuki jenjang pendidikan SMP, nah pada saat SMP inilah saya menyadari bahwa ada banyak yang tidak beres dengan Sekolah Sariputra, bukan bermaksud mencari kambing hitam dan mendiskreditkan seseorang, apalagi untuk melecehkan seorang guru yang sangat berjasa kepada saya.

Kejangalan yang ada adalah :
  1. Guru memberikan les tambahan, jika tidak maka murid akan mengalami nilai jelek dan tidak mengerti apa yang diajarkan, karena dikelas guru tersebut mengajar dengan sangat cepat dan tanpa kompromi.
  2. Terlalu sombong dan arogansi beberapa orang guru, contoh; ada guru yang menganggap murid hanyalah manusia rendah dan tak pantas berkomunikasi dengan si guru.
  3. Larangan mempergunakan lapangan basket, di lapangan basket yang seharusnya dipergunakan untuk oleh raga diisi dengan parkir mobil. Bahkan ada mobil yang sengaja diparkir tepat di bawah ring basket!(gila khan?) apa maksudnya coba??
  4. Mungkin karena jenuh tidak menguasai bahan ajar, ada guru yang ngantuk pada saat mengajar.!
  5. Guru yang memiliki dedikasi dan prestasi yang baik tidak dipertahankan, bahkan diacuhkan sehingga Sekolah Sariputra mengalami penurunan kwalitas guru.
  6. Ada guru yang secara sadar dan terang-terangan merokok di dalam kelas pada saat pelajaran berlangsung!

Terlalu banyak kesalahan-kesalahan manajemen pendidikan yang diperlihatkan Sekolah Sariputra menurut saya. Saya sebagai alumni Sekolah Sariputra merasa prihatin karena kabar terakhir bahwa Sekolah Sariputra akan tutup. Oleh karena itu Para Petinggi sekolah dan pemerhati pendidikan semestinya dapat memetik pelajaran yang berharga dari pengalaman sekolah Sariputra. Sekolah Sariputra boleh tutup atau berganti nama tapi kenangan indah selalu di hati saya.Selamat jalan SEKOLAH SARIPUTRA.!