Wednesday, September 19, 2007

Anakku sakit

Anakku sakit

Pada hari Kamis sore tanggal 13 September 2007, tiba-tiba badan anak kedua saya, Metta (13 bulan) terasa lebih hangat dari biasanya, kupikir ini hanya penyakit biasa mau tumbuh gigi, maklum anak bayi. Tapi setelah diberi obat tradisional seperti Keng Hong San dan Hui Chun Tan panasnya tidak turun sampai hari berikutnya, kemudian pada hari Sabtu malam Metta kuputuskan untuk dibawa ke dokter yang praktek di RSIA Hermina Podomoro. Sesampainya di sana Metta ditimbang dan diukur derajat panasnya, dan ternyata Metta panasnya mencapai 39,5oC!. Beruntung paramedis di sana cepat tanggap, anakku langsung diberi obat penurun panas (Proris) yang dimasukkan melalui dubur, tidak ada 10 menit, panasnya langsung turun, wah hebat nih obat pikirku.

Kemudian kami langsung masuk ke ruang praktek Dr. Agus, SP.A dan oleh dokter didiagnosa anakku kena serangan virus, karena panasnya tinggi. Kata beliau jika tumbuh gigi panasnya tidak akan setinggi ini. Kemudian dokter memberi saran jika besok hari minggu panasnya masih tinggi atau badannya lemas, periksa darah lengkap dan analisa WIDAL, karena anakku dicurigai menderita DBD atau Tipes.

Sepulang dari dokter, malamnya Metta nangis jam 2 pagi dampai jam 3 pagi, rupanya Metta perutnya tidak enak dan Metta memuntahkan susu yang baru saja diminumnya, kemudian Metta poop. Setelah itu Metta mimi susu lagi dan bobo.

Hari Minggu dari pagi sampai jam 8 malam tidak ada masalah, Cuma saya masih curiga kalau Metta sakit DBD atau Tipes, akhirnya jam 9 malam Metta kembali rewel, dan akhirnya kuputuskan untuk membawanya ke RSIA Hermina Podomoro untuk di cek darahnya di Lab.

Setelah menunggu + 1 Jam hasil lab pun keluar, dan ternyata trombosit Metta bagus dan hasil tes Widal semuanya (-) negatif.

Hari Senin 17 September 2007, mulai timbul bercak bintik merah, rupanya Metta terserang penyakit Campak, langsung kami berikan Mapho, obat tradisional tiongkok.

Sekarang hari Rabu 19 September 2007 ruam bintik merahnya sudah mulai menghilang Metta pun sudah mulai ceria. Terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada RSIA Hermina yang sangat tanggap menangani Metta yang panasnya tinggi dan jasa yang harus saya bayar kepada RSIA Hermina Podomoro atas tindakkan memberikan obat penurun panas kepada Metta adalah Rp.0,- alias gratis, saya hanya diminta membayar obat Proris Rp. 4.500,- + jasa dokter serta obat apotik yang tidak lebih dari Rp.200.000,-

No comments: